Kamis, 20 Januari 2011

Labu Kuning Tangkal Kanker Payudara

Jakarta - Labu kuning yang sering digunakan untuk membuat kue maupun puding ternyata tidak hanya memiliki rasa yang enak, tapi juga sangat baik untuk mencegah kanker. Senyawa yang terkandung di dalamnya membuat tubuh terhindar dari pertumbuhan sel kanker.

Kanker payudara adalah salah satu penyakit yang cukup mematikan bagi kaum wanita. Tidak hanya wanita yang sudah berusia lanjut saja yang mungkin mengidap penyakit ini. Tapi mereka yang masih remaja juga memiliki kemungkinan yang sama. Kondisi lingkungan dan juga pola makan yang kurang sehat bisa jadi faktor penyebabnya.

Untuk menghindari tumbuhnya sel kanker, ada beberapa jenis makanan yang sebaiknya mulai sering dikonsumsi, di antaranya:

Beragam Sayuran
Sebagian besar sayuran segar mengandung senyawa yang mampu melawan kanker. Cari tebaik mengkonsumsi adalah mengkombinasikan beberapa sayuran dalam menu harian. Cara mengolahnya pun perlu dicermati. Bayam merupakan salah satu sayuran yang paling banyak manfaatnya dalam memerangi penyakit. Sayuran lain seperti brokoli, wortel, bit, tomat, dan juga labu mengandung karotenoid yang berfungsi sebagai anti-kanker dalam tubuh.

Pilih Buah Secara Cermat
Semua buah memang baik dikonsumsi, ada beberapa buah yang mengandung kalori tinggi. Sebaiknya makan buah-buahan yang berwarna gelap. Seperti buah anggur merah, berry, peach, kismis, pisang, dan  apel. Memasukkan buah-buahan sebagai menu sarapan akan membantu memberikan nutrisi pada tubuh.

Biji-bijian
Biji-bijian seperti gandum utuh mengandung serat yang tinggi. Serat baik untuk membantu pencernaan dan menjaga berat tubuh. Menurunkan tingkat estrogen darah sehingga mengurangi resiko terkena kanker payudara.

Batasi Konsumsi Susu dan Produk Turunannya
Susu dan juga produk turunannya seperti keju, yoghurt perlu dibatasi. Karena dapat menambah asupan kalori tanpa kontribusi cukup banyak untuk mencegah kanker. Ganti susu sapi yang biasa diminum dengan susu kedelai yang juga tak kalah sehat.


( eka / Odi )/Eka Septia Wulan-Detik Food

Tidak ada komentar:

Posting Komentar