Kamis, 10 Oktober 2019

Apapun Masakannya, Rasanya Tetap Pisang


LOMBA. Para pelajar sibuk menyiapkan hidangan untuk lomba masak Tingkat SMA se-Kota Singkawang di SMK Negeri 3, Kamis (17/12). Menerobos hujan untuk mengantarkan karyanya ke meja penilaian. Para dewan Juri pun sibuk melakukan penilaian seraya mengabadikan berbagai jenis masakan tersebut dengan smartphone-nya. Mordiadi-RK
IMG-20151217-00180IMG-20151217-00172
eQuator – Singkawang-RK. Sepuluh pelajar SMA sederajat di Kota Singkawang menyajikan berbagai bentuk, warna dan jenis makanan. Tetapi, tetap saja semuanya berasa pisang. Lantaran memang lomba memasak ini mesti berbahan dasar buah bernama Latin musa paradisiaca itu.
“Lomba masak ini menggunakan bahan dasar pisang yang merupakan potensi lokal yang melimpah. Diharapkan mereka mengolahnya menjadi dapat memberi nilai tambah kuliner di Singkawang,” kata Shinta, Ketua Panitia Lomba Masa Antarpelajat Tingkat SLTA se-Kota Singkawang di Aula SMK Negeri 3 Singkawang, Kamis (17/12).
IMG-20151217-00172Shinta mengungkapkan, jumlah pesertanya terdiri atas sepuluh pelajar, dibagi dalam lima kelompok. Sehingga masing-masing kelompok terdiri atas dua pelajar. “Lomba ini memang menyasar remaja. Karena remaja merupakan usia yang rentan terhadap pergaulan negatif seperti seks bebas dan lainnya,” katanya.
Melalui kegiatan yang positif seperti lomba masak ini, para pelajar diharapkan terhindar dari kegiatan-kegiatan negatif. “Mudahan menjadi bekal juga bagi mereka untuk berusaha setelah ini. Diharapkan mereka dapat menghasilkan produk inovatif yang menjadi khas Singkawang,” harap Shinta.
Lomba masak, ungkap Shinta, hasil kerjasama Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo), Gabungan Organisasi Wanita (GOW), Ikatan Ahli Boga (Ikaboga) dan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Singkawang. “Pemenangnya akan mendapatkan tropi dan penghargaan serta uang pembinaan,” katanya tanpa merinci.
Di tempat yang sama, Ketua Ikaboga Kota Singkawang, Dra Hj Istri Handayani MSi mengatakan, lomba masa ini sejalan dengan visi misi Ikaboga, yakni mengangkat dan menggali potensi kuliner di Kota Singkawang. “Harapan kita, anak-anak remaja dapat mengasah kemampuannya dalam memasak dan menggali potensi lokal,” katanya.
Menurut Istri, lomba masak seperti ini tidak hanya dapat mengangkat dan menggali potensi kuliner Singkawang, tetapi juga dapat menghindarkan para remaja dari perilaku yang dapat menyebabkan terjerumus pada pengaruh Narkoba dan HIV/AIDS. “Mengembangkan kreativitas secara positif seperti ini dapat meminimalisir risiko negatif,” ujar Sekretaris Dishubkominfo Kota Singkawang ini.
Ditambahkan Wakil Ketua Ikaboga Singkawang, Rosita Nengsih SH yang juga Ketua LBH Peka, kegiatan positif ini diharapkan dapat menghindarkan para remaja dari perilaku kriminil. “Kita ketahui belakangan ini banyak anak ngelem, melakukan tindakan pidana. Untuk meminimalisirnya, anak-anak harus banyak diberi kegiatan positif seperti ini,” katanya.
Rosita sangat berharap, lomba seperti ini dapat menjadi agenda rutin setiap tahun. Selain diharapkan dapat menggaet peserta yang lebih banyak, juga melibatkan banyak instansi pemerintahan. “Ini kan bekal untuk para remaja di ke depannya, tentunya semua pihak merasa berkepentingan untuk terlibat,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan Pembina Ikaboga sekaligus Ketu GOW Singkawang, Ny Agustina Abdul Mutalib. “Kita menyambut baik kegiatan seperti ini. Karena harapan kita anak-anak di Singkawang ini selalu melakukan kegiatan positif, menerapkan pola hidup sehat, tidak mengkonsumsi Narkoba, pergaulan bebas dan lainnya,” paparnya.
Dengan adanya lomba ini, selain dapat menyibukkan para remaja agar tidak terjerumua ke pergaulan negatif, juga dapat dikembangkan untuk menjadi bekalnya nanti.
Sementara itu, Ketua KPA Singkawang, Roby Sanjaya mengatakan, mengingatkan kegiatan ini untuk menggali potensi remaja, tentunya sangat berarti untuk menghindarkan remaja dari penyakit HIV/AIDS. “Mudah-mudahan dengan kegiatan positif seperti ini, jumlah remaja yang terinfeksi HIV semakin berkurang, karena selama ini sebagian besar yang tertular itu adalah remaja,” katanya. (dik)