Kamis, 27 Desember 2012 | 10:34
 |
Dewan yuri Lomba Masak Ikan antar organisasi wanita se Kota Singkawang, Istri Handayani Ketua DPC IKABOGA Kota Singkawang dan Ny. Yus Mulyadi dari PHRI sekaligus DPC IKABOGA Kota Singkawang, melakukan pengamatan, wawancara dan penilaian pada peserta. |
 |
Ketua Tim Penggerak PKK Kota Singkawang, Ny. Hj. Agustina Abdul Muthalib, hadir dalam kegiatan Lomba Masak Ikan yang diselenggarakan Dinas Kelautan dan Perikanan kota Singkawang, dengan didampingi Sekretaris TP.PKK Kota Singkawang, Ny. Gati Kuswara. |
Teman-teman....
Mohon maaf kalau foto masakan dan resepnya, belum sempat diupload. Tapi lnsya Allah, akan diusahakan untuk diupload agar teman-teman bisa memanfaatkannya.
Mohon untuk bersabar ya teman-teman.....
Singkawang, InfoPublik -
Ketua Tim Pengerak PKK Kota Singkawang Ny. Agustina Abdul Muthalib
mengatakan, Kota Singkawang memiliki potensi ikan yang cukup besar,
sehingga masyarakat perlu dibudayakan secara terus menerus untuk
menikmati ikan setiap harinya dengan cara mengelola ikan.
Penegasan itu disampaikan Agustina ketika digelar kegiatan lomba
memasak serba ikan dalam rangka Hari Nusantara di Pasir Panjang,
Singkawang, baru-baru ini.
Lomba kali ini diikuti sejumlah pihak dan dimenangkan oleh GOW Kota
Singkawang. Dewan juri lomba memasak serba ikan terdiri dari Istri
Handayani dari Ikaboga, Yus Mulyadi Qamal dari PHRI, dan Susan dari
Dinas Kesehatan Kota Singkawang. Peserta diberikan waktu 90 menit untuk menyiapkan, mengolah dan menyajikan makanan dari ikan.
Ketua dewan juri Istri Handayani mengatakan, mayoritas peserta sudah
memiliki potensi dalam berkreasi atau menciptakan resep dengan bahan
dasar ikan.
“Perlu ditingkatkan pembinaan bagi para peserta dalam menyajikan makanan
dan memilih menu sesuai dengan kebutuhan gizi dan kalori yang
diperlukan oleh keluarga, sesuai dengan ketetapan dari panitia,”
ujarnya. Juara
II diraih Tim Penggerak PKK Kecamatan Singkawang Selatan dan juara III
diraih oleh Ikatan Perangkai Bunga Indonesia (IPBI) Kota Singkawang.
(toeb)
Minggu, 14 Oktober 2012 | 14:05
Jakarta, InfoPublik
- Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) Kementerian
Kelautan dan Perikanan (KKP), Saut P Hutagalung mengungkapkan, tingkat
konsumsi ikan masyarakat rata-rata nasional masih rendah sebesar 31,64
kg/kapita/tahun. Angka ini masih di bawah Thailand yang mencapai 45
kg/kapita/tahun dan 35 kg/kapita/tahun.
“Padahal Indonesia negara kepulauan yang sumber daya ikannya sangat
melimpah, tapi sayang belum dimanfaatkan secara optimal,” ungkap Saut P
Hutagalung di Jakarta, Minggu (14/10).
Saut menambahkan, dalam rangka mendorong meningkatnya konsumsi ikan,
KKP menginisiasi Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) yang
dilaksanakan secara terstruktur di seluruh Indonesia salah satunya
melalui promosi dan edukasi seperti lomba masak ikan tingkat nasional.
 |
Dewan yuri (Yus Mulyadi dari PHRI, Nn. Susan dari Dinas Kesehatan dan Ny. Istri Handayani dari DPC IKABOGA Kota Singkawang, serius mengolah hasil penilaian |
 |
Add caption |

Dalam mensosialisasikan Gemarikan melalui lomba masak ikan tingkat
nasional, KKP menggandeng Tim Penggerak PKK Pusat yang dilaksanakan
secara berjenjang di tingkat kabupaten/kota.
Menurutnya, kegiatan ini untuk menjaga semangat masyarakat Indonesia
agar bisa melakukan kegiatan yang sama guna meningkatkan Gemarikan.
“Nantinya, resep-resep yang ditampilkan dalam lomba ini akan dibukukan
dan disebarluaskan kepada masyarakat. Karena setiap provinsi membawa
lima menu ikan. Total menu masakan berbahan ikan yang dihasilkan ada 165
menu yang bisa menjadi pilihan menu keluarga Indonesia. Buku itu juga
akan dilengkapi penjelasan tentang manfaat ikan-ikan tersebut,”
imbuhnya.
Dijelaskan, untuk meningkatkan budaya makan ikan, pihaknya tak hanya
melakukan lomba masak serba ikan. Selain itu, ada juga pameran yang
mempromosikan produk-produk usaha kecil dan menengah (UKM) bidang
perikanan yang diikuti 33 provinsi di Indonesia.
“Setiap tahun, kami memang menggelar lomba inovasi produk perikanan.
Setiap daerah di Indonesia boleh mengikuti lomba ini. Nantinya, para
pemenang akan diseleksi lagi untuk mengikuti program branding,” ungkap
Saut.
Ditambahkan, program branding dilakukan untuk memperbaiki standar mutu
produk perikanan yang ada di Indonesia. Yaitu dengan memperbaiki
produksi, kemasan dan sanitasi. “Kalau mereka sudah memenuhi standar itu
semua, maka mereka bisa masuk ke pasar ritel modern. Kalau sudah masuk,
berarti kelasnya telah meningkat. Karena semakin banyak produk
perikanan yang tersedia bagi konsumen, maka potensi untuk meningkatkan
Gemarikan semakin besar,” paparnya.
Seiring dengan tumbuh kembangnya UKM pengolahan hasil perikanan, lanjut
Saut, pihaknya setiap tahunnya telah menyelenggarakan lomba produk
unggulan hasil perikanan UKM yang bertujuan untuk mengangkat dan
memperluas pemasaran terhadap produk UKM.
Hasilnya, terdapat berbagai produk olahan hasil perikanan yang masuk ke
ritel terkemuka seperti abon batari, abon ikan patin Jambi, abon ikan
haruan Banjarmasin, snack ikan petek Jawa Barat dan dim sum udang. “Saat
ini terdapat 12 produk yang telah lulus dari program branding,
sementara tahun ini akan menyusul 6 produk lagi yang sedang dalam tahap
karantinasisasi,” ujarnya.(rm)